Roland VG8 terbilang paling fenomenal dalam perkembangan efek digital. Ketika pertama kali efek ini diperkenalkan, kita sempat terperanjat dengan harganya yang selangit untuk saat itu. Namun kita jadi maklum setelah tahu fiturnya yang luar biasa. Ia mampu mensimulasikan pickup gitar, menirukan karakter berbagai amplifire, kabinet speaker, juga mensimulasikan posisi mikrofon dsb.

Namun kita bertanya untuk apa fitur selengkap itu? Padahal perkembangan industri musik belum seperti sekarang. Dan akhirnya kita nyaris melupakan efek digital sambil terlena dengan efek konvensional. Tetapi Roland seolah tak peduli dan terus mengembangkan efek digitalnya dengan harga yang lebih kompromi. Dan dimulailah era digital yang tak mampu dibendung lagi.

Melihat "gelagat" ini, beberapa pabrikan ternama tergugah untuk merebut pasar efek digital yang kian ramai. Misalnya Line6 mengembangkan amp modeling POD2 dan ampli digital seperti The AxSys dan Flextone. Yamaha dan Digtech bekerja sama untuk menghasilkan ampli digital Johnson.

Kita tidak bisa menepis kenyataan bahwa teknologi analog atau bahkan tabung masih berjaya diantara serbuan teknologi digital karena banyak pula gitaris yang tidak mau berpaling dari ampli tabungnya. Peluang ini dilirik beberapa pabrikan dengan menggabungkan digital dengan tabung dalam satu produk. Seperti Rocktron tipe Taboo Twin dan Digitech Valve FX.

Kelebihan efek digital

1. Handal
   Secara jujur memang kita akui digital lebih handal dibanding generasi terdahulunya. Selain bebas noise juga mampu mendistribusikan power lebih baik sehingga hanya perlu satu colokan untuk menyalakan beberapa efek sekaligus. Bila kita tidak membutuhkan salah satu efeknya kita bisa memfungsikannya dengan efek lain. Misalnya Chorus yang bisa difungsikan sebagai Flanger, atau Delay yang bisa difungsikan sebagai Reverb.
2. Fleksibel
   Dengan terintegrasinya berbagai efek dalam satu badan, maka tidak membutuhkan kabel interkonek yang sering bermasalah. Kemudian tidak perlu lagi memikirkan kecocokan impedansi dan level dari masing-masing efek.
3. Ekonomis
   Efek digital selalu terbilang lebih powerfull dan murah dibanding fitur dan kehandalan yang ditawarkannya. Karena sebuah unit komputer yang akan memproses data secara seketika (real time). Irit dalam biaya dan lebih baik dalam sound merupakan slogannya.
4. Tanpa Noise
   Ini kelebihan utama yang ditawarkan.
5. Selalu baru
   Dengan banyaknya fitur dan kapasitas memorinya kita dapat mengedit dan mendapatkan sound yang baru lalu menyimpannya. Berbagai efek digital juga dilengkapi fitur Amp Modeling, Cabinet Emulator, Mic Placement dll. Ini memungkinkan menemukan sound baru setiap saat. Belum lagi mendownload berbagai editing dari internet.

Kekurangan efek digital

1. Realisme
   Efek digital belum mampu memperdengarkan sound yang benar-benar natural. Hal ini bisa disebabkan oleh sirkuit konventer yang masih kurang sempurna.
2. Black out
   Adalah selang diam saat kita mengganti preset yang menyebabkan sound terdengar terputus. Namun beberapa efek digital keluaran terbaru sudah bisa mengatasi masalah ini dengan menyisipkan echo atau reverb saat pergantian preset.
3. Vintage
   Ada beberapa karakter suara efek vintage yang belum bisa dihasilkan.
4. Custom
   Efek digital menyediakan berberbagai model dan tipikal efek. Namun itu semua tidak menjamin kita menemukan sound yang kita inginkan.
5. Bandwidth
   Efek digital sering mereproduksi suara dengan jangkauan frekuensi yang sangat luas, terutama pada setting distorsion yang sering sekali terdengar sangat nyaring. Lalu ketika kita menambah frekuensi bass, yang bertambah justru frekuensi sangat rendah yang setara dengan frekuensi gitar bass. Padahal kenyataan frekuensi "punch" gitar berada pada kisaran frekuensi mid low, bukan real low. Sedang efek analog memiliki permasalahan sebaliknya. Kalau kita menggabungkan terlalu banyak, sound akan terdengar tumpul, dan noise semakin besar yang sulit diatasi.